Minggu, 20 Oktober 2013

PENGELOLAAN ADMINISTRASI LABORATORIUM IPA

Laboratorium (Lab), adalah tempat eksperimen, pengukuran, riset ilmiah, atau untuk pelatihan ilmiah. Selama ini dalam pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana fungsinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tak berfungsi. Tentu saja hal seperti ini sangat merugikan dan sangat disayangkan oleh berbagai pihak. Karena, banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium berubah fungsi menjadi ruang kelas ataupun gudang.
Faktor-faktor tersebut diantaranya sbb:
a)      Adanya anggapan bahwa keberadaan laboratorium sekolah menjadi beban dan membebani sekolah sehingga jarang dimanfaatkan sebagai mana mestinya. Selain itu, berdasarkan hasil pemantauan Inspektorat Jendral dan Direktorat Pendidikan Menengah Umum, banyak Laboratorium IPA yang belum digunakan secara optimal atau tidak digunakan sama sekali.
b)      Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
c)       Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA.
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antaralain:
a)      Tidak cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
b)      Kelengkapan sarana & prasarana yg kurang, yaitu: belum tersedianya air, listrik yamg memadai dll.
c)       Tidak adanya keperdulian Kepala Sekolah tentang pengelolaan laboratorium
d)      Tidak ada honor tambahan untuk kegiatan praktikum
e)      Bukan merupakan mata mata pelajaran yang diujikan dalam berbagai test.
f)       Kemampuan dan penguasaan guru terhadap peralatan dan pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai
g)      Guru takut melakukan eksperimen yang berhubungan dengan listrik, bahan kimia dan lain – lain.
h)      Tidak adanya tenaga laboratorium yang memadai
i)        Tidak ada buku petunjuk praktikum
j)        Banyak alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak.
Standar Sarana dan Prasarana
Standar sarana dan prasarana ialah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang: laboratorium, perpustakaan, tempat ibadah, ruang belajar, tempat oleh raga, bengkel kerja, dan sumber belajar yang lain yang bisa digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar, termasuk penggunan teknologi informasi & komunikasi. Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.24 Tahun 2007, tentang Standar  minimal Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTS, dan SMA/MA.
Kelengkapan Alat dan Bahan
Dalam proses belajar mengajar dibutuhkan berbagai peralatan yang memadai untuk menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu, alat peraga mempunyai peranan penting bahkan bisa menentukan berhasil/tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Secara garis besar alat peraga, ada yg mudah dibuat & ada yang sukar dibuat. Penggunaan dan pembuatan alat peraga sederhana dapat merangsang kreativitas para guru atau peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam membuat alat peraga. Alat yang mudah dibuat dinamakan alat peraga sederhana karena dapat menggunakan bahan murah dan mudah didapat dari lingkungan sekitar dan dapat pula dibuat sendiri oleh guru atau bersama-sama dengan peserta didik.
Download Simulasi Administrasi Pengelolaan LAB. IPA disini... 

Kamis, 10 Oktober 2013

TATA NAMA BINOMIAL



TATA NAMA BINOMIAL

Aturan penulisan tata nama Binomial Nomenklatur. Cara penamaan makhluk hidup menggunakan tata nama biner atau tatanama ganda dalam sistem klasifikasi binomial memiliki aturan penulisan yang harus di penuhi. Aturan penulisan tata nama binomial nomenclature di ciptakan dengan satu tujuan yaitu unuk menyeragamkan kaidah pemberian nama makhluk hidup yang baku yang tidak akan menyebabkan salah pengertian dan bisa di terima di seluruh pelosok dunia.

Pemberian nama makhluk hidup memiliki aturan-aturan tersendiri, baik makhluk hidup yang berupa tumbuhan, ataupun hewan. Saat ini penamaan berbagai jenis tumbuhan termasuk alga, fungi, lumut kerak dan fosil tumbuhan diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tata Nama Botani(ICBN). Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi (ICZN) diperuntukan bagi hewan dan fosil hewan. Sedangkan untuk penamaan makhluk hidup Prokariota diatur dalam  Peraturan Internasional bagi Tata Nama Prokariota (ICNP). Untuk tanaman yang dibudidayakan juga ada aturan tersendiri yang tercantum dalam  Peraturan Internasional bagi Tata Nama Tanaman Budidaya (ICNCP).

Baca selengkapnya …

 

 

 


Senin, 07 Oktober 2013

RANCANGAN KIR MA AL-HUSNA CISALAK SUBANG

BAB I
PENDAHULUAN
 
Pengertian KIR
KIR adalah singkatan dari Kelompok Ilmiah Remaja merupakan grup atau kelompok para remaja yang berminat pada ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pengembangannya kelompok ini dibentuk melalui wadah institusi formal yaitu sekolah-sekolah.
Tujuan KIR
Secara umum KIR memiliki tujuan meningkatkan kreatifitas,pengalamanan dan disiplin serta daya juang untuk menguasai IPTEK pada masa kini dan masa depan.
Secara khusus Tujuan KIR adalah
·              Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas siswa secara ilmiah.
·              Menyiapkan remaja menjadi calon ilmuan muda.
· Meningkatkan rasa ingin tahu (euriosity) dalam usaha mengadaptasi,menggunakan dan memanfaatkan serta mengikuti perkembangan IPTEK.
·   Meningkatkan kesadaran,disiplin dan daya juang untuk memiliki dan menguasai IPTEK.
·   Merangsang remaja untuk mengimplementasikan metode,teknik serta prosedur ilmiah.
·         Mengembangkan sikap ilmiah,kejujuran dan memecahkan gejala alam yang ditemui.
Manfaat KIR
Manfaat K I R bagi siswa adalah :
·         Meningkatkan daya nalar dan daya kreasi.
·         Menambah wawasan terhadap IPTEK
·         Membangkitkan rasa ingin tahu
·         Meningkatkan minat baca
·         Meningkatkan ketrampilan berbahasa baik lisan maupun tulisan.
 
Manfaat K I R bagi guru adalah :
  • Menambah wawasan IPTEK secara luas
  • Menambah ketrampilan membimbing KIR dan siswa.
  • Meningkat minat baca.
  • Menambah pengetahuan dan menunjang pelajaran di sekolah
  • Mengenai sikap-sikap siswa lebih mendalam.
Manfaat KIR bagi sekolah adalah :
  • Member nilai tambah bagi sekolah
  • Menambah ketrampilan dalam mengelola dan mengembangkan sekolah
  • Memperluas hubungan kerja sama dengan instansi lain
Bentuk Organisasi KIR di Sekolah
Organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan sehingga dengan demikian organisasi bukanlah tujuan utama dari KIR.Organisasi harus disusun secara fleksibel berdasarkan kondisi dan situasi di sekolah setiap siswa dapat terlibat,berpartisipasi dalam memajukan dan mengembangkan KIR dan iklim ilmiah harus dikembangkan di lingkungan sekolah.

 
BAB II
DASAR ORGANISASI KELOMPOK ILMIAH REMAJA
( K I R )
MA AL-HUSNA CISALAK
 
Identitas diri
1. Nama Organisasi
Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)-MA AL-HUSNA CISALAK
2. Alamat Organisasi
Laboratorium IPA MA Al-Husna Cisalak Lt. 2 Jalan  Raya Cisalak Barat No. 2 Cisalak Subang 41283
3. Kompetensi Utama
·         Pelatihan dan pendidikan ekstrakurikuler di bidang penelitian ilmiah siswa
·         Pemberdayaan siswa di bidang IPTEK
Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi organisasi ekstrakurikuler yang memiliki kemampuan, peran dan komitmen yang kuat dalam mengembangkan potensi siswa di bidang Ilmu Pengetahuan Teknologi dan kegiatan ilmiah.
2. M o t t o
Belajar , Berkarya, Kerja Keras dan Prestasi di bidang ilmiah
3. M i s i
  • Mengembangkan berpikir kritis dan ilmiah
  • Menumbuhkembangkan potensi kreatif dalam kegiatan keilmuan
  • Membina disiplin diri melalui kegiatan penelitian di lingkungan sekolah dan masyarakat.
  • Mengembangkan kemampuan dalam mengkomunikasikan hasil penelitian melalui karya tulis dan presentasi karya.
  • Memberdayakan masyarakat sekolah untuk mewujudkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah dan masyarakat,
 
Tujuan
1.       Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan intelektual siswa yang tercermin dalam sikap dan tindakannya yang berdasarkan pada proses berfikir ilmiah dalam meningkatkan prestasi dan peran aktifnya dalam pembangunan nasional.
2. Tujuan Khusus
·           Meningkatkan pengetahuan siswa dalam cara berpikir ilmiah dalam bidang penelitian
·    Meningkatkan kepakaan siswa terhadap masalah yang muncul dalam lingkungan serta memecahkan melalui penelitian ilmiah.
·    Meningkatkan pengalaman siswa dalam melakukan penelitian tentang berbagai permasalahan yang ada di lingkungan sekitarnya.
1.       Sasaran
Sasaran pembinaan dan pengembangan KIR
·           Sasaran langsung yaitu siswa yang tergabung dalam KIR
·      Sasaran tidak langsung yaitu siswa yang tidak tergabung dalam KIR,guru-guru dan unsure di luar lingkungan sekolah
2.      Arah Pembinaan
Arah pembinaan dan pemngembangan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ditujukan pada pengembangan yang memiliki keselarasan dan keutuhan antara manusia terhadap Tuhan YME dan dengan lingkungan hidupnya
3.      Materi Pembinaan
·     Pembinaan ketaqwaan terhadap Tuhan YME melalui peningkatan pemahaman IPTEK dengan berbagai kegiatan keilmuan.
·    Pembinaan kepemimpinan siswa melalui peningkatan kemampuan siswa dalam kepemimpinan di organisasi.
·    Pembinaan potensi keilmuan siswa melalui peningkatan pemberdayaan potensi diri siswa dalam memanfaatkan kemampuan akademis yang dimiliki dan pengembangan diri siswa dalam melakukan proses berpikir dan berperilaku ilmiah.
 4.      Sarana Pendukung Kegiatan
Sarana pendukung yang dimiliki Kelompok Ilmiah Remaja ( KIR ) MA AL-HUSNA CISALAK sebagai pendukung kegiatan dalam upaya mengembangkan dan meningkatkan kualitas kegiatan penelitian yaitu :
  • Laboratorium Biologi
  • Laboratorium Fisika.
  • Laboratorium Kimia
  • Laboratorium Komputer 
  • Kerjasama Antar Lembaga
Untuk mengembangkan kegiatan penelitian bagi  anggota KIR MA AL-HUSNA CISALAK akan menjalin kerjasama dengan lembaga, Dinas dan Instansi yang cukup kompeten dalam menyediakan fasilitas informasi
·         Dinas Pertanian,Peternakan dan Perkebunan Kab. Subang
·         Dinas Perikanan dan Kelautan Kab. Subang
·         Dinas Kehutanan Kab. Subang
·         Badan/Dinas dibawah lingkungan PEMKAB Subang
·         Perguruangan Tinggi Negeri / Swasta di seluruh Indonesia
·         DEPDIKNAS
·         LIPI

BAB III
PROGRAM KEGIATAN
 
Pokok-pokok Program Kegiatan
Program kegiatan terdiri dari empat pokok kegiatan yaitu :
Program Kegiatan Organisasi
Program kegiatan organisasi disusun untuk mendukung seluruh kegiatan internal organisasi yang meliputi.
  • Rekrutmen anggota baru
  • Pelatihan anggota baru
  • Orientasi kegiatan organisasi KIR
  • Penyusunan program kegiatan tahunan
  • Pembentukan kepanitiaan kegiatan
  • Program Kegiatan Pendidikan dan Latihan
Program kegiatan diklat disusun oleh Pembina dan guru Pembina KIR sebagai kegiatan inti KIR meliputi :
  • Pendidikan Dasar bagi anggota baru
  • Latihan dan praktek penelitian
  • Presentasi proposal dan hasil penelitian
Program Kegiatan / Penelitian Lanjutan
Program ini ditujukan bagi siswa yang telah mampu dan cakap melaksanakan sekurang-kurangnya satu kali penelitian dan memahami penyusunan karya tulis dengan prosedur penelitian yang baku diantaranya
  • Menyusun proposal penelitian
  • Melakukan penelitian lapangan
  • Melakukan bimbingan kegiatan penelitian
  • Menyusun laporan penelitian
  • Melakukan presentasi ilmiah
  1. Program Kegiatan Eksternal dan Kemasyarakatan
·         Mengikuti LPIR
·         Mengikuti PIRNAS
·         Mengikuti LKIR
·         Mengikuti diklat
·         Mengadakan diklat antar sekolah
·         Mengikuti lomba IPTEK tertulis
·         Mengikuti lomba karya tulis oleh Perguruan Tinggi

Pendanaan
·         Bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Subang
·         Dana BOS MA AL-HUSNA CISALAK
·         Partisipasi dan Peran serta orang tua murid
  
TUGAS DAN JABATAN PENGURUS KIR
No
JABATAN
TUGAS
1
Ketua KIR
1.       Berkoordinasi dengan wakil ketua
2.   Bertanggung jawab atas sekretaris, bendahara, dan wakil
3.      Berkomunikasi dengan pembina, alumni dan OSIS
4.      Bertanggung jawab atas proker
5.      Bertanggung jawab atas LPJ setiap acara
2
Wakil Ketua KIR
1.       Berkoordinasi dengan ketua
2.      Menggantikan ketua di saat berhalangan
3.      Memimpin dan bertanggung jawab atas Divisi
3
 Sekretaris
1.       Berkoordinasi dengan ketua
2.      Membantu ketua membuat proker dan LPJ
3.      Mengatur surat masuk dan surat keluar
4.      Menjadi notulis dalam rapat eksternal
5.      Membuat absensi
6.      Mengurus e-mail KIR
4
Bendahara
1.       Berkoordinasi dengan ketua
2.      Mengatur pemasukan dan pengeluaran
3.      Bertanggung jawab atas kas
5
Divisi MIPA
1.       Berkoordinasi dengan wakil ketua
2.      Mengkoordinasi dan bertanggung jawab setiap kegiatan internal KIR yang berhubungan dengan praktikum
6
Divisi Lingkungan
1.       Berkoordinasi dengan wakil ketua
2.      Mengkoordinasi dan bertanggung jawab setiap kegiatan internal dan eksternal KIR yang berhubungan dengan lingkungan
7
Divisi Teknologi dan Informasi
1.       Berkoordinasi dengan MIPA
2.      Menyediakan tempat yang dibutuhkan untuk kegiatan KIR
3.      Menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan untuk kegiatan KIR
8
Humpol
1.       Berkoordinasi dengan Wakil ketua
2.      Mengurus komunikasi  dan hubungan eksternal KIR  (OSIS, KIR SMA lain, lembaga-lembaga terkait, dsb)
3.      Mencari informasi acara-acara eksternal KIR (mis : lomba)
9
Divisi Sarana Prasarana
1.       Berkordinasi dengan MIPA
2.      Mengurusi hal-hal yang berkenaan dengan perlengkapan dan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk praktikum.


VIRTUAL COORDINATOR TRAINING (VCT BATCH 6) WILAYAH JAWA BARAT

PENDAFTARAN VIRTUAL COORDINATOR TRAINING (VCT BATCH 6)  WILAYAH JAWA BARAT Oleh: Septian Nugraha Virtual Coordinator Training (V...